Sabtu, 29 Mei 2010

10 Kebiasaan Istri Yang Bikin Suami Bete

Sebagai manusia, tentu kita memiliki kelebihan dan kekurangan. Begitu pula dengan kebiasaan. Tentunya kita semua memiliki kebiasaan yang baik dan buruk. Dan baik sadar maupun tanpa sadar, kita sering lho melakukan kebiasaan yang buruk. Kira-kira apa ya kebiasaan buruk istri yang seringkali membuat bete kaum suami? Inilah dia.

1. Jadi "Budak Fashion"
Suami mana pun pasti akan bangga bila istrinya selalu terlihat cantik dan bergaya. Tapi, bila itu dilakukan berlebihan sehingga gaya artis atau model di teve pun ditiru tanpa peduli cocok atau tidak, tentu saja yang akan terjadi justru kebalikannya. Apalagi bila untuk kebiasaan ini Anda pun ikut mengeruk habis isi kantongnya.

Saran: boleh-boleh saja mengikuti mode terkini, tapi sesuaikan dengan kepribadian. Yang penting, kembangkan gaya Anda sendiri, yang bisa membuat Anda percaya diri dan tidak salah kostum. Yang terbaik adalah cobalah mencari busana dan aksesori klasik yang kekal sepanjang masa.

2. Bigos alias Biang Gosip
Bergosip tentang skandal seorang artis dengan anak pejabat mungkin adalah hal biasa di antara para wanita, bahkan dianggap sebagai salah satu sumber "pengetahuan umum" yang wajib diketahui. Tapi, tentu tidak baik jika kebiasaan bergosip ini sudah merembet menceritakan seseorang karena merasa iri dengan apa yang dimiliki orang itu, ataupun merasa bahwa dia lebih baik dari orang itu. Apalagi jika yang diajak bergosip adalah pasangan Anda. Asal Anda tahu, gosip lebih sering dianggap tidak penting oleh pria. Jadi, jangan salahkan suami Anda bila is tak tertarik atau bahkan kesal jika Anda mulai mengajaknya bergosip.

Saran: carilah topik-topik pembicaraan netral setiap kali terlibat dalam obrolan dengan orang lain, terutama suami Anda. Setiap kali keinginan untuk bergosip muncul, alihkan pembicaraan ke topik lainnya. Apalagi, bergosip, terutama menjelek jelekkan orang lain hanya akan memunculkan kesan buruk Anda di mata orang lain.

3. Selalu Merasa Serba Kurang
"Duh, pinggulku besar sekali ih!" Atau, "Ah, aku pasti enggak bisa kerjain pekerjaan ini, deh!" Tak bisa ini, kurang itu dan masih banyak lagi keluhan lainnya seputar kekurangan diri. Itulah sebabnya kadang para pria beranggapan bahwa pasangannya tidak pernah puas dengan diri sendiri. Dan, ini pula yang kerap menjadi somber pertengkaran pasangan suami-istri.

Saran: jangan merugikan diri sendiri karena kebiasaan yang satu ini. Melihat diri sendiri serba kurang bisa membahayakan performa, harga diri, dan kebahagiaan. Setiap orang memiliki kekurangan, tapi Tuhan juga mengimbanginya dengan banyak kelebihan. Cobalah berdiri di depan cermin, lalu tersenyumlah. Anda akan melihat banyak kelebihan dalam diri yang selama ini mungkin tak Anda sadari.

4. Terlalu Memaksakan Diri Menyenangkan Setiap Orang
Karena ingin menyenangkan orang lain dan takut dianggap egois, Anda pun sulit menolak permintaan seseorang. Saat seorang teman minta dibantu mengerjakan proyek tertentu di kantor, misalnya, Anda menurutinya walau sebenarnya malas. Hasilnya, di rumah, Anda mengeluh ini-itu kepada suami tentang proyek tersebut. Suami yang menganggap bahwa itu kesalahan Anda sendiri pun akhirnya kesal mendengar keluhan itu.

Saran: belajarlah untuk mengemukakan keinginan dan perasaan Anda dengan jujur. Orang lain tak akan menganggap Anda egois hanya karena Anda menolak satu permintaan mereka, kok.

5. Suka Ikut Campur Urusan Orang
Masalah seorang teman bukan berarti menjadi masalah yang harus Anda pecahkan. Sayangnya ini kadang tidak dipahami. Bahkan Anda justru kerap menceritakan masalah si teman itu kepada teman yang lain dengan alasan untuk mencari jalan keluarnya. Ini pun semakin menjadi masalah besar saat macalah tersebut dibawa pulang ke rumah untuk diceritakan kepada suami. Sekali dua kali mungkin tak menjadi masalah. Tapi, kalau berkali-kali? Baginya masih ada masalah-masalah lain dalam perkawinan Anda berdua yang jauh lebih penting untuk dibicarakan.

Saran: pahamilah, saat mengalami masalah, orang kadang hanya butuh didengarkan saja. Bahkan, kadang mereka tak man orang lain terlalu ikut campur dalam masalah tersebut. Jadi, berikanlah bantuan sebatas apa yang mereka minta dan butuhkan.


Selalu Masalah Anda Yang Paling Penting
Anda merasa menjadi orang paling malang sedunia, dan masalah Andalah yang paling penting untuk diselesaikan saat ini. Anda pun sibuk mengeluh pada pasangan sementara dia sedang sibuk dengan pekerjaannya. Jangan heran kalau dia justru bukannya bersimpati tapi kesal karena terganggu pekerjaannya. Sekali lagi, setiap orang mempunyai masalah sendiri, dan tak selalu masalah kita yang paling penting.

Saran: cobalah untuk lebih sering "melihat ke bawah". Ada banyak orang yang jauh lebih malang nasibnya daripada Anda.

7. Hobi Mencela Orang Lain
"Saya paling sebal kalau saat jalan berdua di mal, dia memulai kebiasaan buruknya mencela penampilan setiap wanita yang lewat di depan kami berdua. Kadang, kalau saya sudah tidak tahan, itu bisa membuat kami berdua adu mulut," keluh salah seorang teman tentang istrinya. Ya, kebiasaan mengkritik seperti itu memang mengesalkan bagi para lelaki. Karena, hal-hal seperti itu bagi mereka adalah hal penting yang tak seharusnya dibicarakan. Jadi, kalau tak mau ribut, cobalah menghentikan kebiasaan yang satu itu.

Saran: cobalah untuk melihat sisi positif dari setiap orang yang Anda jumpai setiap hari. Setelah itu, belajarlah untuk tidak pelit memuji.

8. Hobi Belanja
Bagi sebagian wanita, belanja merupakan sarana relaksasi. Karena itulah wanita bisa saja berkeliling mal berjam-jam untuk berbelanja. Sayangnya, bagi kaum suami tidaklah demikian. Kebiasaan itu bahkan bisa membuatnya mengalami brain hemorrhage sesudah 20 menit menemani Anda berbelanja! Terdengar berlebihan, tapi itulah faktanya. Dan, memang kebiasaan ini pula yang membuat Anda berdua sering cekcok, bukan?

Saran: bila ingin berbelanja atau "safari mal", lebih baik sendiri saja atau ajak teman wanita Anda, bukannya pasangan. Dia lebih tepat diajak menemani belanja kebutuhan bulanan di pasar swalayan, di mana Anda tak perlu tawar-menawar harga dan daftar barang belanjaan pun sudah ada di tangan Anda.

9. Pasangan Harus Bisa Jadi Pembaca Pikiran
"Dia seharusnya tahu apa yang saya maksud dari tingkah laku saya. Jadi, buat apa menjelaskannya lewat kata-kata?" Mungkin kalimat seperti itulah yang kerap diutarakan kaum wanita ketika "perang dingin" dengan pasangannya. Ya, para wanita kerap berperilaku seperti itu. Sayang umumnya kaum pria justru semakin tidak mengerti akan bahasa isyarat seperti ini. Akibatnya, tak heran jika adu mulut sering terjadi karena salah paham dan salah menerjemahkan pikiran Anda.

Saran: Pria sulit membaca hal-hal tersirat seperti itu. Baginya, penjelasan yang singkat dan padat lewat kata-kata jauh lebih mudah dipahami. Karena itu cobalah untuk membangun komunikasi yang efektif dengan pasangan.

10. Kritik = Ancaman
"Istri saya paling tidak bisa menerima komentar negatif dari saya. Dikritik sedikit saja langsung jadi ribut. Padahal maksud saya baik, lho! Dan, bukan berarti saya tidak cinta lagi padanya!" keluh seorang teman pria. Apakah Anda melakukan hal seperti contoh di atas ? Bila iya, sudah saatnya Anda menghilangkan kebiasaan buruk tersebut.

Saran: belajarlah untuk melihat kritik pedas dari pasangan Anda dari sisi positif. Sebagai penambah motivasi, misalnya. Dan, yang lebih penting jangan pernah berpikir bahwa kritik darinya itu berarti bahwa dia sudah tidak cinta lagi kepada Anda.

Nah, kini Anda sudah tahu cara menghilangkan kebiasaan buruk tersebut. Jadi, tidak perlu lagi ada ribut-ribut tak penting antara Anda dengan pasangan, bukan?


sumber: astaga.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar