Kamis, 06 Mei 2010

Bebek Matic Jepang, Siapa yang lebih Unggul?

Bebek matic merupakan spesies hibrida dari dua jenis sepedamotor yaitu memadu padankan keduanya; posturnya yang tinggi yang mengakomodir infrastruktur yang kurang begitu baik yang ada di Indonesia pada umumnya dan kemudahan mengendarai skuter matik karena hanya tinggal digas dan direm saja.

LexamYang pertama adalah Yamaha Lexam. Telah hadir di akhir tahun 2009, tepatnya November 2009 di Vietnam. Hanya sekadar display bukan untuk dijual karena resminya tahun 2010.

Kemudian, disusul oleh Honda Wave 110 AT. Sesuai namanya, desainnya tak jauh berbeda dari Honda Wave yang bila di Indonesia diberi nama Honda Revo Absolute.

Meski kedua merek ini berkarakter sama, diameter roda 17 inchi dan hanya main gas dan rem tapi tetap saja menawarkan perbedaan.

Honda menawarkan desain yang tidak asing bagi pengguna motor di Indonesia dengan desain lebih manis di bawah lampu depan.

Sedangkan Yamaha menyodorkan segalanya baru. Tidak hanya mesin akan tetapi bodipun benar-benar anyar. Bisa jadi, yang doyan modifikasi, malah tak ragu meminang bodinya untuk mempermanis tunggangan.

Siapa tahu ada motor bebek yang dudukannya sama, bilapun lain maka tinggal dibuat dudukan baru.

Berbeda dengan Honda yang rem belakang terdapat di kaki kanan seperti halnya motor biasa, maka Yamaha memberi kelegaan kepada pengendara Lexam. Jadi kontrol sepenuhnya ada di tangan baik itu rem depan maupun rem belakang.

Bila kita menoleh ke belakang, era motor China masuk ke Indonesia maka skuter matik dalam kondisi awal masuk ke Indonesia, pastilah rem depan dan belakang ada di setang.

Ini adalah kondisi standar di negeri asalnya. Melihat fenomena unik, importir memutuskan untuk memindahkan tuas rem belakang yang terletak di setang kiri di pindah ke kaki kanan. Kurang lebih seperti generasi Vespa PX series.

Melihat perkembangan jaman, konsumen akan semakin smart dalam menyikapi setiap produk baru.

Selagi layanan purna jual terjamin tentu mereka akan mengambil yang menurut mereka yang terbaik. Sekarang tinggal bagaimana ATPM mengedukasi publik akan hal ini.

Bagaimana pandangan MotMod mania? Mana yang kemungkinan lebih diterima oleh masyarakat Indonesia ?


sumber: astaga.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar