Kamis, 20 Mei 2010

Mau Produktif? Tidur!

Kehidupan saat ini sarat dengan target dan tenggat waktu. Banyak orang ingin terus menerus aktif dan tajam sepanjang hari. Sehingga manusia berusaha mencari teknologi yang dapat menopang aktivitasnya tanpa perlu istirahat.

Di masa lalu, keinginan ini diwujudkan dengan ditemukannya berbagai zat stimulan yang membuat seseorang terus aktif dan bersemangat. Hanya sayang, sampai saat ini belum ditemukan zat yang dapat benar-benar menggantikan tidur.

Lihat saja stimulan terpopuler saat ini, kopi. Kafein memang dapat menahan kantuk, tapi kemampuan otak untuk bekerja terus menurun tak tertahankan.

Manusia tetap membutuhkan tidur. Tak ada satu zat pun di dunia yang dapat menggantikan efek restoratif tidur.

Tidur

Tidur mempunyai beberapa tahap berdasarkan gelombang otak. Ada tahap tidur ringan, tidur dalam, lalu tidur mimpi. Pada tahap tidur dalam, terjadi proses-proses perbaikan jaringan tubuh yang rusak. Ini ditandai dengan dikeluarkannya growth hormone oleh tubuh. Hingga saat bangun tubuh akan terasa segar dan fit penuh.

Daya tahan tubuh juga bekerja optimal pada saat kita tidur. Saya sering mendapatkan pertanyaan dari pasien yang oleh karena pekerjaannya terpaksa mengurangi waktu tidur.

Mereka menanyakan obat atau makanan yang dapat menopang daya tahan tubuh. Padahal konsumsi vitamin atau suplemen akan percuma jika tidurnya kurang.

Tidur mimpi dipercaya sebagai tahapan di mana kemampuan mental, kognitif dan emosional kita dijaga. Pada tahap ini, gelombang otak tampak mirip dengan saat sadar. Tetapi hubungan kita dengan luar seolah terputus, sehingga kita seperti berada di alam lain.

Walaupun isi mimpi tidaklah nyata, tetapi emosi yang dirasakan amatlah nyata. Jika memimpikan peristiwa sedih, kita benar-benar merasa sedih. Bahkan saat terbangun pun kita masih merasa sedih, namun lega karena kita sadar bahwa semua hanyalah mimpi.

Sementara isi mimpi merupakan letupan-letupan ingatan yang acak, muatan emosi dalam mimpi biasanya berhubungan dengan alam perasaan saat akan tidur.

Itu sebabnya para ahli psikoanalis, percaya bahwa dengan menggali isi mimpi seseorang, mereka dapat mengakses perasaan seorang pasien. Freud bahkan mengatakan bahwa semua emosi yang tidak dapat diungkapkan saat sadar, dapat diekspresikan secara aman dalam mimpi.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh National Sleep Foundation menunjukkan bahwa siswa yang mempunyai cukup tahapan tidur mimpinya mempunyai prestasi yang lebih baik dibanding yang kurang. Kenakalan remaja pun tampak kurang pada siswa dengan kecukupan tidur mimpi yang baik.

Penelitian lainnya menunjukkan bahwa dengan mencukupi tidurnya, sekelompok orang muda merasa jauh lebih baik, produktif dan bahagia dibanding sebelumnya. Padahal sebelumnya (dengan jadwal tidur yang kurang) mereka merasa tidak mempunyai masalah dengan prestasi kerja.

Produktivitas

Jawaban terhadap kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas sepertinya tidak melulu pada penambahan waktu kerja. Melakukan pekerjaan dalam kondisi kurang tidur, malah akan kontra-produktif.

Contoh ekstrem adalah ketika kita baru tidak tidur semalaman, di siang hari terasa sulit berkonsentrasi, mengantuk, dan ‘mood’ kita pun jadi jelek.

Bagaimana jika kita hanya kurang tidur? Hanya tidur 5-6 jam semalam misalnya? Sama saja, hanya saja dengan intensitas yang berbeda. Tetapi penurunan produktivitas sedikit saja sudah merugikan.

Apalagi dengan kekurangan tidur yang terus menerus, hutang tidur akan semakin menumpuk sampai akhirnya terjadi penurunan kemampuan mental, kognitif dan emosional yang nyata.

Berikut adalah sedikit panduan kebiasaan tidur yang sehat:
1. Cukupi kebutuhan tidur, sekurangnya 8 jam perhari.

2. Sembilan jam sebelum tidur, hindari konsumsi kafein. Kafein baru hilang dari peredaran darah setelah 9-12 jam. Jika Anda merasa dapat menikmati kafein tanpa mengganggu tidur, hati-hati. Ini bisa jadi tanda Anda kekurangan tidur atau menderita hipersomnia.

3. Tiga jam sebelum tidur, usahakan Anda sudah selesai berolah raga. Olah raga memang membuat tubuh lelah, tetapi justru meningkatkan kadar adrenalin yang menyegarkan otak.

4. Satu jam sebelum tidur, tinggalkan semua pekerjaan dan biasakan untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran dengan kegiatan-kegiatan menyenangkan namun bersifat santai. Hindari aktifitas yang membuat kita ‘excited.’

5. Jika sudah benar-benar mengantuk baru naik ke tempat tidur. Jangan melakukan kegiatan apa pun di tempat tidur selain tidur dan seks.


sumber: astaga.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar